INFOKAPUASHULU.ID – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kapuas Hulu, Abdul Hamid, menyampaikan klarifikasi resmi menyusul pemberitaan di salah satu media daring, yang mengesankan dirinya terlibat langsung sebagai kandidat dalam proses pemilihan Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA).
Dalam keterangannya, Abdul Hamid menegaskan bahwa kehadirannya pada kegiatan rembuk KTNA semata-mata adalah sebagai tamu undangan untuk acara pembukaan.
“Kehadiran saya pada kegiatan tersebut murni sebagai undangan pembukaan rembuk KTNA. Dalam hal pemilihan ketua KTNA, tidak ada detil sama sekali terkait proses pelibatan saya sebagai calon kandidat KTNA yang akan bersaing dengan calon-calon lainnya,” ujar Abdul Hamid, pada Kamis 13 November 2025.
Ia menjelaskan, setelah acara pembukaan, dirinya sempat diminta untuk menyampaikan motivasi dan pengalaman kepada peserta. Namun, ia kemudian disarankan untuk meninggalkan lokasi karena adanya kesibukan lain, dan ia pun kembali ke rumah.
“Usai penyampaian tersebut, karena mungkin ada kesibukan lainnya, saya disarankan dapat meninggalkan acara pembukaan tersebut, sehingga saya kemudian kembali ke rumah,” jelasnya.
Wakil Ketua DPRD Kapuas Hulu ini juga menegaskan bahwa dirinya tidak pernah diberi tahu secara resmi mengenai pencalonan dirinya sebagai kandidat. Informasi mengenai pencalonannya justru baru ia dengar setelah meninggalkan lokasi.
“Informasi mengenai pencalonan saya justru baru saya dengar setelah saya meninggalkan lokasi kegiatan. Dan baru membaca WA kembali sekitar jam 15:05 dari salah satu peserta KTNA,” ungkapnya.
Politisi Partai Nasdem itu mengatakan bahwa setelah ia meninggalkan lokasi, yang masih tetap berada di tempat adalah Bapak Ali Topan, yang menurutnya kemungkinan sudah mengetahui secara detil terkait pencalonan ketua KTNA.
“Oleh karena itu, sangat janggal ketika kemudian muncul pemberitaan oleh media online bahwa telah berlangsung pemilihan tanpa kehadiran saya, dan seolah-olah saya secara bersama-sama ‘berkompetisi’ dengan Bapak Ali Topan,” tegas Abdul Hamid.
Berdasarkan fakta-fakta tersebut, Abdul Hamid menegaskan bahwa pemberitaan yang menimbulkan persepsi dirinya bersaing dalam pemilihan ketua KTNA adalah keliru dan perlu diluruskan.
“Dengan demikian, saya menegaskan bahwa saya tidak terlibat, tidak mengikuti, dan tidak pernah mengetahui adanya agenda pemilihan tersebut secara detil, sehingga pemberitaan yang menimbulkan persepsi bahwa saya bersaing dalam pemilihan ketua KTNA demikian adalah keliru dan perlu diluruskan,” tutupnya.
Di akhir klarifikasinya, Abdul Hamid juga menyampaikan bahwa pemilihan tersebut adalah sah, dipilih oleh anggota KTNA, dan ia menilai Bapak Ali Topan memiliki kapasitas untuk memimpin KTNA periode 2025-2030. Ia pun mengucapkan selamat atas terpilihnya Ali Topan.
Klarifikasi ini disampaikan agar tidak terjadi kesalahpahaman di masyarakat terkait pemberitaan yang dibuat oleh Kalbar Online.