Kapuas Hulu, infokapuashulu.id – Prajurit 644/ Wls mengikuti Sosialisasi Operasi Gaktib dan Yustisi Polisi Militer dengan tema “Waspada Wira Mandau dan Citra Wira Mandau TA. 2024” oleh Subdenpom XII/1-6 Putussibau bertempat di Aula Sentarum Yonif 644/Walet Sakti, Jln. Lintas Utara Km.7, Putussibau Utara Kapuas Hulu. Kamis, (01/02/2024).
Selain kegiatan Sosialisasi, dilaksanakan juga kegiatan pemeriksaan kendaraan prajurit oleh Subdenpom XII/1-6 Putussibau yang bertujuan untuk meminimalisir terjadinya pelanggaran prajurit dan mencegah terjadinya kecelakaan dalam berlalu lintas.
Komandan Subdenpom XII/1-6 Putussibau Letda CPM Mujib Priyono menyampaikan bahwa Sosialisasi Operasi Gaktib dan Yustisi ini sebagai bagian dari upaya atau langkah preventif untuk meminimalkan pelanggaran prajurit.
“Serta menciptakan tertib berlalu lintas baik dari segi kelengkapan maupun administrasi kendaraan, ” kata Dansub Letda CPM Mujib Priyono.
Selain itu, kata Dansub subdenpom XII/1-6 Putussibau juga memberikan beberapa penekanan yang harus dihindari oleh Prajurit Walet Sakti.
“Diantaranya pelanggaran asusila, penyalahgunaan Narkotika, penganiayaan, judi online, penipuan dan hiburan malam, “terangnya
Sementara itu, Komandan Batalyon Infanteri 644/ Wls Letkol Inf Benu Supriyantoko menyampaikan dengan telah dilaksanakannya Sosialisasi Operasi Gaktib dan Yustisi Operasi Militer serta kegiatan pengecekan kendaraan, diharapkan seluruh Prajurit Batalyon Walet Sakti dapat memahami pentingnya Disiplin.
“Disiplin merupakan nafas prajurit dan saya harapkan Prajurit Walet Sakti dapat menerapkannya dalam kegiatan sehari-hari, “ucap Danyonif 644/Walet Sakti Letkol Inf Benu Supriyantoko, S.H.
Dikatakan Danyon, sosialisasi ini dimaksudkan untuk mengedukasi ulang prajurit agar lebih tertib dalam mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku di lingkungan TNI AD.
“Para anggota Batalyon Infanteri 644/ Wls diminta untuk memanfaatkan sosialisasi ini sebagai pedoman dalam menjalankan tugas sehari-hari dan dihimbau untuk bertanya apabila ada hal yang belum dipahami, “pungkasnya